FIND REFERENCES FROM AMAZON

Wednesday, December 30, 2009

SKALA PENGUKURAN VARIABEL

Ada beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis data. Tujuan dari analisis data adalah mendapatkan informasi relevan yang terkandung di dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah. Permasalahan yang igngin dipecahkan biasanya dinyatakan dalam bentuk satu atau lebih hipotesis nol. Sampel data yang dikumpulkan kemudian digunakan untuk menguji penolakan atau non-penolakan hipotesiss nol secara statistik. Jadi hipotesis nol mengambarkan permasalahn dan "informasi relevan" yang terkandung di dalam data yang digunakan untuk menguji secara statistik hipotesis nol.

Skala Pengukuran

Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau simbol dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan. Misalkan orang dapat digambarkan dari bebrapa karakteristik seperti umur, pendidikan, pendapatan, jenis kelamin, dan preferensi terhadap merek barang tertentu. Skala pengukuran yang sesuai dapat digunakan untuk menunjukkan karakteristik ini. Menurut Stevens (1946) skala pengukuran dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu, skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Berikut ini penjelasan ke-empat jenis skala pengkuran tersebut.

1. Skala Nominal

Skala nominal merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, atau kelompok dari suatu subyek misalkan variabel jenis kelamin, responden dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori laki-laki dan wanita. kedua kelompok ini dapat diberi kode angka 1 dan 2. Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai intrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa. Oleh sebab itu tidakla tepat menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi dari variabel jenis kelamin. Angka 1 dan 2 hanya sebagai cara untuk mengelompokkan subyek ke dalam kelompok yang berbeda atau hanya untuk menghitung berapa anyak jumlah setia kategori. Jadi uji statistik yang sesuai dengan skala nominal adalah uji statistik yang mendasarkan counting seperti modus dan distribusi frekuensi.

2. Skala Ordinal

Skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variabel kedalam kelompok, tetapi juga melakukan ranking terhadap kategori. Sebagai misal kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral, Merek Aqua, Aquana, Aquaria, dan Aquades. kita dapat meminta responden untuk melakukan ranking terhadap merek produk air mineral yaitu dengan memberi angka 1 untuk merek yang paling diskai, angka 2 untuk ranking kedua dst.

Merek Air Mineral Rangking
Aqua 1
Aquana 2
Aquaria 3
Aquades 4

Tabel ini menunjukkan bahwa merek Aqua lebih disukai dari pada merek Aquana, merek Aquana lebih disukai dari pada merek Aquaria, dan merek Aquaria lebih disukai daripada merek Aquades. Walaupun perbedaan angka angka antara merek satu dengan lainnya sama, kita dapat menentukan seberapa besar nilai prefernsi dari satu merek terhadap merek lainnya. Jadi kategori antara merek tidak mengambarkan perbedaan yang sama (equal diferences) dari ukuran atribut. pengukuran sepeti ini dinamakan skala ordinal dan data yang didapat dari pengukuran ini disebut data ordinal. Uji statistik yang sesuai untuk skala ordinal adalah modus, median,, distribusi frekuensi dan statistik non parametrik seperti rank order correlation, Variabel yang diukur dengan skala nominal dan ordinal umumnya disebut variabel non parametrik atau variabel non-metrik

3. Skala Interval

Misalkan disamping menanyakan responden untuk melakukan preferensi terhadap merek, mereka juga diminta untuk memberikan nilai (rate) terhadap preferensi merek sesuai dengan lima skala penilaian sbb:
Nilai Skala Preferensi
1 Preferensi sangat tinggi
2 Preferensi tinggi
3 Preferensi moderat
4 Preferensi rendah
5 Preferensi sangat rendah

Jika kita berasumsi bahwa urutan kategori mengambarkan tingkat prefernsi yang sama, maka kita dapat mengatakan bahwa perbedaan preferensi responden untuk dua merek air mineral yang mendapat rating 1 dan 2 adalah sama dengan perbedaan preferensi untuk dua merek lainnya yang memiliki rating 4 dan 5. Namun demikian kita tidak dapat menyatakan bahwa preferensi responden terhadap merek yang mendapat ranking 5 nilainya lima kali preferensi untuk merek yang mendapat rating 1. Skala pengukuran seperti di atas disebut dengan skala interval. Uji statistik yang sesuai untuk jenis pengukuran skala ini adalah semua uji statistik, kecuali yang mendasarkan pada rasio seperti koefisien variasi.

4. Skala Rasio

Skala rasio adalah skala interval dan memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dapat dirubah. Misalkan umur responden memiliki nilai dasar nol. Skala rasio dapat ditranspormasikan dengan cara mengalikan dengan konstanta, tetapi transpormasi tidak dapat dilakukan dengan cara menambah konstanta karena hal ini akan merubah nilai dasarnya. jadi transpormasi yang valid terhadap skala rasio adalah sebagai berikut:

Y = bY

Oleh karena skala rasio memiliki nilai dasar, maka pernyataan yang mengatakan "Umur Amir dua kali umur Tono", adalah Valid. Data yang dihasilkan dari skala rasio disebut data rasio dan tidak ada pembatasan terhadap uji statistik yang sesuai. Variabel yang diukur dengan skala interval dan rasio disebut variabel metrik.

Sumber: Buku Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Karangan Prof. Dr. Imam Ghozali, M.Com, Akt.

Structural Equation Modeling Dengan Data Ordinal

Apakah data ordinal dapat dianggap data continous dalam analisis structural equation model?

Menurut Prof. Dr. Imam Ghozali, M.Com, Akt dalam bukunya "Stuctural Equation Modeling", terdapat dua kubu yang saling bertentangan tentang perlakuan data ordinal. Kelompok pertama dimotori oleh Joreskog dan Sorbon (1993, 1996) dan Joreskog (2002) berpendapat bahwa data ordinal (termasuk disini data interval dengan skala Likert) harus diperlakukan sebagai data ordinal dan tidak boleh diperlakukan sebagai data contious. Menurut kelompok pertama ini metode analisis untuk data ordinal ini seharusnya WLS dan menggunakan polychoric correlation sebagai input data ditambah asymtotic covariance matrix. Kelompok kedua memperbolehkan penggunaan skala interval sebagai data continous dan sehingga dapat langsung dianalisis (dengan data mentah atau covariance matrix) dengan menggunakan maximum likelihood dan melakukan koreksi atas beberapa bias yang mungkin timbul (Chou et al. 1991; Hu et al. 1992).

Saturday, December 26, 2009

Hundreds of Millions of earnings Candied Cashew Bangkok

If you happened to be visiting Singapore, you'll find lots of pink confectioner bangkok. This food is one of the favorite souvenirs typical of Medan. Understandably, bright green color is tempting sweets. It was too yahud, especially if the spices dicocol rujak. Because of the many fans of candied cashew bangkok, competing entrepreneurs were pursuing the fortunes of the business of making and selling these sweets. Not only in Medan, guava sweets business was also quite widespread in other areas.

One of the players outside the field that is Daniel Andijaya successful. Daniel is the owner of the Trinity, candied cashew processing company bangkok in Jakarta, which he founded in 2003 ago. The idea of candied cashew Daniel bangkok business came when he missed tasting foods that field. "I first attended in Medan," he explained. But, he could not find food in Jakarta. He then began doing business desperate bangkok candied guava. For his efforts memodali, Daniel pump the contents of her savings. Capital that he bought from bangkok pink Cilebut, which then diolahnya menjadimanisan. Then she left the sale of homemade candied fruit in the store owned by his friend. Not unexpectedly, candied cashew processing bangkok Daniel's selling well.

Understandably, when there were no competitors. Business bangkok Daniel candied cashew growing rapidly. In fact, he got an offer to supply its products in two large modern retail network. With increasing demand, farmers in the cashew bangkok Cilebut Daniel overwhelmed meet demand. That is why Daniel and supplies from Medan guava. "In Medan stable supply, because the garden area," explained Daniel. Trinity's production capacity is increasing rapidly. If at the beginning of standing, Daniel only to process hundreds of kilograms of cashew per month, now she can process 30 tons of cashew per month. To produce this much, Daniel is now hiring 15 employees.

To produce the delicious sweets, Daniel only uses a level of maturity rose 70 percent. He added, ripe guava sweets made uncomfortable. Prior made sweets, cashew peeled and seeded first. After that, cashew bangkok cut and soaked in water for Suji leaves more green lights. Candied cashew packing Daniel bangkok a 7-ounce package pound-8 oz. Do not forget, he adds spice rujak. Daniel sells sweets with price Rp 9,000 - Rp 10,000 per gold to the store. "The selling price to the consumer depending on the store," he explained. Daniel admitted scooped turnover USD 200 million every month from these sweets business. 39-year-old man was admitted only take margin of 5 percent of the sale price.

Only, since in the year 2009, business sales rose bangkok Daniel sweets not too good. Candied cashew sales decline. He was forced to reduce the supply of sweets in a modern retail outlets. "It is deliberately done, otherwise I could lose USD 6 million per month," he said. The reason, other than because of reduced demand, candied guava also includes foods that do not last long. If the old or unsold in the store cooler is not good, candied guava will be damaged. If it were so, candied guava had removed before sold. (Aprillia Ika / Cash) Editor: Edj Source: www.kontan.co.id