FIND REFERENCES FROM AMAZON

Thursday, April 1, 2010

Analisis Efisiensi Modal Kerja Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Dengan Data Envelopment Analysis (DEA)

Oleh:
Harjum Muharam
Erman Denny Arfinto

ABSTRACT


Effective and efficiency working capital management is very important for continues growth of the firm. Insufficient working capital make firm cannot improve its production and sales. In the long run the firm loss its income and profit. Insufficient working capital also make the firm cannot fulfil its short term liabilities.
In order to understand the practice of working capital management in Indonesian listed companies this research was done. Data from financial report of Indonesian listed companies is the main resources of this research. By using Data Envelopment Analysis (DEA) this research concluded: (a) in 2005 all sample firms from cement sub industry were efficient in working capital management. In 2006 PT Semen Gresik Tbk. was inefficient in working capital management, depend on DEA result this company must decrease its working capital level; (b) PT Surya Toto Indonesia Tbk. is the only company from ceramics, glass, porcelain sub industry that never reach efficient in working capital management from 2005 until 2007; (c) The others companies from difference sub industry have different result in working capital efficiency and will be discus in detail later.

Kata Kunci:
Modal Kerja (Working Capital), Efisiensi, Data Envelopment Analysis (DEA)

Latar Belakang Masalah
Besarnya investasi pada modal kerja, komposisi modal kerja, dan sumber pembiayaan modal kerja adalah aspek-aspek penting dalam kajian manajemen keuangan karena hal tersebut menjadi komponen vital dalam usaha perusahaan meraih sukses atau untuk bisa bertahan pada saat kondisi ekonomi memburuk (Peel and Wilson, 1996). Perusahaan akan meminimalkan jumlah investasi pada modal kerja guna meningkatkan keuntungan perusahaan tetapi hal ini akan terkendala oleh masalah pemenuhan tingkat likuiditas, peningkatan piutang dagang untuk mendukung penjulan, dan penambahan persediaan untuk menghindari stock out, untuk itu perusahaan harus mengoptimalkan penggunaan modal kerja. Jika perusahaan terlalu banyak melakukan investasi (over invesment) pada modal kerja dapat menurunkan tingkat keuntungan, sebaliknya jika investasi pada modal kerja terlalu sedikit dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan likuiditas, terhentinya proses produksi, dan kehabisan persediaan (stock out) (Deloof 2003).
Data 10 perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 yang diambil secara acak menunjukkan bahwa secara rata-rata porsi dana perusahaan yang diinvestasikan pada modal kerja sangat besar. Secara rata-rata 10 perusahaan publik tersebut menginvestasikan dana sebesar Rp3,07 triliun pada modal kerja. Jika dilihat dari porsi modal kerja terhadap total aktiva maka secara rata-rata 10 perusahaan tersebut memiliki perbandingan aktiva lancar dan total aktiva sebesar 57% atau dapat diartikan bahwa 57% dari total dana perusahaan diinvestasikan pada modal kerja. Tingkat investasi modal kerja paling tinggi ditempati oleh PT Metrodata Electronics Tbk. dengan porsi investasi modal kerja sebesar 85% dari total dana perusahaan.
Hubungan perputaran modal kerja (P/AL) dan tingkat keuntungan yang diukur dengan NPM (net profit margin) 10 perusahaan tersebut tidak konsisten. Sebagai contoh PT Mandom Indonesia Tbk. yang memiliki perputaran modal kerja 2,68 X mampu meraih NPM sebesar 11% sedangkan PT Aqua Golden Mississippi Tbk. yang memiliki perputaran modal kerja 3,16 X hanya meraih NPM sebesar 3%. PT Metrodara Electronics Tbk. memiliki perputaran modal kerja 2,60 X hanya meraih NPM 1%. Data ini menjadi indikasi awal bahwa ada ketidakkonsistenan hubungan efisiensi modal kerja dengan tingkat keuntungan pada perusahaan-perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara lengkap data AL/TA, P/AL, dan NPM 10 perusahaan tersebut disajikan pada tabel 01.

Tabel 01 disini

Tujuan Penelitian
Penilitian ini bertujuan untuk mengukur efisiensi alokasi modal kerja pada masing-masing perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk Kelompok Industri Dasar dan Kimia (kode industri 3). Analisis efisiensi alokasi modal kerja dilakukan pada masing-masing sub industri dalam Kelokpok Industri Dasar dan Kimia menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Dari analisis ini akan didapat skor efisiensi masing-masing perusahaan. Metode DEA juga akan menghasilkan skenario improvement bagi perusahaan yang belum efisien guna tercapai tingkat efisiensi yang diinginkan.

Untuk versi lengkap hasil penelitian ini silahkan hubungi saya di: hardjum@gmail.com

1 comment: