FIND REFERENCES FROM AMAZON

Monday, June 7, 2010

KOMPENSASI CHIEF EXECUTIVE OFFICER (CEO) DAN KINERJA PERUSAHAAN

Harjum Muharam

Abstract

There are two main topics when we took about Chief Executive Officer Compensation, the first one is relationship between CEO compensation and shareholder interest that was knew as agency problem. The second one is about amount and mix of CEO compensation and it impact on corporate performance. Entry benefits and exit benefits are the one-off pecuniary that gift to CEO once during his/him duties. Ongoing benefits consist of fixed payment and at risk payment—short-tem incentives (STIs) and long-term incentives (LTIs). Every kind of that compensation has special impact on CEO behaviour that shareholder want. Beside that compensations there is non-financial pecuniary that also has the same impact. Many persons argue that COEs are overpaid and that their compensation amounts are excessive and inequitable. The reason for this is because CEO has more complexity and responsibility job than the others in the company and has bigger contribution for company performance. Depend on latest research, there is positive and significantly relationship between CEO compensation and company performance.

Keywords

Kompensasi – CEO (Chief Executive Officer) – Kinerja Perusahaan

Pendahuluan
Diskusi dan penelitian tentang hubungan kompensasi yang diterima oleh seorang CEO dan kinerja perusahaan yang dipimpinnya telah menjadi topik yang sangat menarik dan terus berkembang, terutama di Amerika Serikat, Australia dan Eropa. Di Indonesia sendiri permasalahan ini belum banyak dibicarakan dan penelitian tentang hal ini juga masih sangat terbatas.
CEO adalah pihak yang dibayar paling tinggi dalam perusahaan dan paling banyak diekspos dibandingkan dengan eksekutif lain, oleh karena itu pembahasan tentang kompensasi sering terpokus pada kompensasi yang diterima oleh CEO. Ada dua topik utama dalam pembahasan kompensasi CEO, yang pertama umumnya membahas hubungan kompensasi yang diterima CEO dengan kepentingan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Dalam teori keuangan hal ini dikenal dengan istilah permasalahan keagenan atau agency problem, dimana seorang manajer atau CEO lebih cenderung mengutamakan kepentingannya dibandingkan dengan kepentingan bisnis atau pemegang saham. Pembahasan tentang permasalahan keagenan ini akan menyangkut tentang bagaimana menentukan besaran kompensasi dan bentuk kompensasi yang akan diberikan kepada CEO guna mengurangi masalah keagenan ini. Topik kedua membahas apakah kompensasi yang diterima CEO sudah wajar, terlalu mahal atau terlalu murah dan bagaimana hubungannya dengan kinerja perusahaan. Tulisan ini akan membahas hal tersebut di atas baik dari sudut teoritis maupun empiris.

Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan:
● Bentuk kompensai yang diberikan kepada CEO harus disesuaikan dengan target yang diinginkan perusahaan atau pemegang saham: pada tahap awal dimana perusahaan atau pemegang saham bertujuan menarik seorang CEO untuk memimpin perusahaan, maka kombinasi kompensasi yang memiliki pengaruh besar dan positif terhadap keinginan tersebut adalah entry benefits, fixed payments, STI, LTI, dan non-pecuniary benefits. Pada tahap kedua, pada saat seorang CEO memimpin suatu perusahaan dan pemegang saham menginginkan target tertentu yang harus dicapai oleh oleh CEO (play the right way), seperti pangsa pasar, pertumbuhan, dan laba bersih, maka kombinasi kompensasi yang memberikan pengaruh besar dan positif terhadap perilaku CEO untuk melaksanakan apa yang menjadi keinginan pemegang saham adalah: STI, LTI, dan non-pecuniary benefits. Non-pecuniary benefits, fixed benefit, STI benefits dan LTI benefits yang memuaskan akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keingin CEO untuk bertahan di perusahaan yang dipimpinnya. Jika pemegang saham menginginkan CEO mengundurkan diri dari perusahaannya maka kombinasi kompensasi dalam bentuk exit benefits dan LTI benefits akan memberikan pengaruh yang besar bagi CEO untuk mengundurkan diri.
● Seoarang CEO dibayar lebih mahal dibandingkan karyawan pihak lain yang ada dalam perusahaan: (1) Tanggung jawab dan pekerjaan seorang CEO lebih kompleks; (2) Kontribusi seorang CEO terhadap kesuksesan perusahaan lebih besar dan lebih mudah diukur.
● Keterbukaan akan besaran dan bentuk kompensasi yang diterima oleh CEO sangat penting terutama untuk perusahaan-perusahaan publik. Dengan adanya keterbukaan, masyarakat terutama investor dapat menilai apakah besaran dan bentuk kompensasi yang diterima oleh CEO sudah pantas, baik dilihat dari tanggung jawab maupun tingkat kesuksesan dalam memimpin perusahaan.
● Dari hasil beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara kompensasi yang diterima seorang CEO dengan kinerja perusahaan yang dipimpinnya, walaupun demikian hasil penelitian ini tidak bisa menjelaskan apakah kinerja perusahaan murni kontribusi CEO atau kontribusi faktor eksternal.

JSMO Vol 1 Edisi 2 Tahun 2004

DOWNLOAD FULLTEXT